Sifat Asam dan Basa serta Indikatornya
Apa itu Basa?
Basa, juga dikenal sebagai alkali, adalah zat yang melepaskan ion hidroksida (OH-) ketika dilarutkan dalam air. Mereka terasa pahit, terasa licin saat disentuh, dan dapat bereaksi dengan asam untuk menetralkan sifat satu sama lain. Bayangkan basa sebagai penerima ion hidrogen yang rakus, dengan senang hati menerimanya dari asam.
Sifat Basa
Basa memiliki sifat unik yang membedakannya dari asam:
- Rasa pahit: Sekali lagi, jangan pernah mencicipi bahan kimia apa pun untuk menentukan kebasaannya!
- Tekstur licin: Basa terasa licin saat disentuh karena bereaksi dengan minyak di kulit kita.
- Reaksi dengan asam: Basa bereaksi dengan asam untuk menetralkan sifat satu sama lain.
- Mengubah warna indikator: Basa menyebabkan indikator tertentu berubah warna.
Contoh Basa
Seperti asam, basa juga lazim dalam kehidupan kita sehari-hari. Berikut adalah beberapa contoh:
- Natrium hidroksida (NaOH): Digunakan dalam pembersih saluran dan produksi sabun.
- Kalium hidroksida (KOH): Digunakan dalam produksi sabun cair dan baterai.
- Amonium hidroksida (NH4OH): Ditemukan dalam larutan pembersih dan pupuk.
- Kalsium hidroksida (Ca(OH)2): Digunakan dalam mortar, plester, dan kapur pertanian.
Skala pH: Mengukur Keasaman dan Kebasaan
Skala pH adalah skala numerik yang digunakan untuk menentukan keasaman atau kebasaan suatu larutan. Skala ini berkisar dari 0 hingga 14, dengan 7 menunjukkan netral. Nilai pH di bawah 7 menunjukkan keasaman, sementara nilai pH di atas 7 menunjukkan kebasaan.
Memahami Skala pH
- pH 0-6: Asam. Semakin rendah nilai pH, semakin kuat asamnya.
- pH 7: Netral. Zat netral tidak asam atau basa. Air murni memiliki pH 7.
- pH 8-14: Basa. Semakin tinggi nilai pH, semakin kuat basanya.