Melex.id Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata menegaskan upaya pencarian terhadap eks Caleg PDIP Harun Masiku, tidak ada berkaitan untuk menutupi perkara dugaan pemerasaan yang mana menyeret nama Ketua KPK Firli Bahuri.
Sebagaimana diketahui, Firli mendapatkan kritik dari beberapa orang pihak, lantaran dinilai memaikan isu pencarian Harun Masiku untuk menutupi dugaan pemerasaan terhadap mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).
“Semua tindakan KPK diputuskan oleh pimpinan berlima atau mayoritas pimpinan. Keputusan pencarian HM (Harun) sudah ada lama dilakukan,” kata Alex lewat keterangan terhadap wartawan dikutipkan Suara.com pada Selasa (21/11/20223).
“Kalau pun belum berhasil, tidak berarti kami tidaklah berusaha. Tidak ada hubungannya dengan persoalan yang digunakan dihadapi Pak FB (Firli),” Alex menambahkan.
Alex menyayangkan, rakyat lebih banyak sejumlah mendengarkan komentar dari pihak-pihak yang mana bukan mengerti persoalan pemberantasan korupsi lalu tidak ada tahu apa yang digunakan diadakan KPK.
“Jadi para komentator yang hanya saja berdasarkan rumors. Sayangnya pernyataan mereka tambahan banyak ditulis media,” kata Alex.
Alihkan Isu
Pada Selasa 14 November, Firli bilang sudah pernah menyetujui secara resmi surat pencarian serta penangkapan Harun Masiku. Dia menyatakan KPK masih terus melakukan pencarian terhadap Harun Masiku. Beberapa waktu lalu disebutnya KPK sudah ada sempat berangkat ke suatu negara untuk menangkap Harun Masiku, namun tidak ada menemukan hasil.
“HM kita masih terus melakukan pencarian, beberapa waktu yang mana lalu Plt Deputi Penindakan (Asep Guntur Rahayu) menyampaikan berangkat ke negara tetangga tapi lagi-lagi belum berhasil melakukan penangkapan padahal informasi sudah ada cukup kuat,” kata Firli.
Namun pernyataan Firli, mendapatkan kritikan dari banyak pihak, salah satunya Koordinator Warga Antikorupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman.
![Kolase foto Ketua KPK Firli Bahuri dengan eks Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo. [Suara.com/Rochmat]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/10/09/33590-firli-bahuri-syahrul-yasin-limpo-firli-syahrul-syahrul-firli-syl-firli-kolase-firli.jpg)
“Itu belaka pengalihan isu dari Pak Firli saja. Karena Harun Masiku itu kan telah red notice, ngapain bikin surat penangkapan. Itu otomatis, kalau sudah ada tahu dengan segera tangkap saja. Tidak usah koar-koar begitu,” kata Boyamin lewat keterangannya yang diterima Suara.com, Rabu (15/11/2023).
Boyamin menilai Filri semata-mata memproduksi retorika dan juga narasi, namun minim tindaka.
“Dan itu adalah keahlian Pak Firli. Kerja bukan ada tapi bikin masalah, bikin dugaan pelanggaran etik mulai dulu sejak awal jabat, (menggunakan prasarana mewah) helikopter serta sampai sekarang. Dan hanya sekali narasi-naras retorika begitu. Kerja yang digunakan tidak ada ada sesuatu yang tersebut mempesona,” tegas Boyamin.
sumber : suara.com