Bisnis  

Begini Kabar Terbaru Soal Relokasi Warga Rempang

Begini Kabar Terbaru Soal Relokasi Warga Rempang

Melex.id otoritas terus melakukan relokasi atau pemindahan para warga Rempang, Kepulauan Riau. Tercatat, sebanyak 961 Kepala Keluarga (KK) tercatat akan direlokasi ke Tanjung Banon dari wilayah Rempang Eco City.

Kepala BP Batam, Muhammad Rudi mengatakan, pihaknya akan menggunakan pendekatan secara persuasif dan juga mengedepankan dialog agar penduduk yang digunakan mau untuk pindah dari Rempang. Cara ini juga agar warga betul-betul memahami khasiat proyek PSN ini dan juga pemerintah dapat memahami aspirasi warganya.

“Pemerintah pusat melalui BP Batam akan terus memperhatikan hak-hak publik di realisasi perkembangan Rempang. Oleh sebab itu, kami berikrar untuk merancang komunikasi dua arah,” ujar Rudi yang dimaksud dikutipkan hari terakhir pekan (17/11/2023)

Rusun BP Batam Kabil yang dimaksud direncanakan sebagai tempat relokasi warga Rempang [suara.com/ist]
Rusun BP Batam Kabil yang direncanakan sebagai tempat relokasi warga Rempang [suara.com/ist]

Badan Pengusahaan (BP) Batam juga sudah pernah memindahkan sebanyak 73 Kepala Keluarga (KK) yang digunakan terdampak Proyek Rempang Eco City ke lokasi relokasi sementara di tempat Batam. Warga yang dimaksud dipindahkan itu sebelumnya menempati lokasi Areal Pemakaian Lain (APL) yakni ke Tanjung Banon, Pulau Rempang.

Keseluruhan warga yang dimaksud bergeser adalah yang menempati lokasi APL, sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Menteri Lingkungan Hidul kemudian Kehutanan LHK) Nomor 272/2018.

Sedangkan, sebanyak 73 KK yang dimaksud terdampak pengembangan Kawasan Rempang telah terjadi menempati hunian sementara pada Batam. Jumlah yang disebutkan kembali bertambah menyusul bergesernya dua KK dengan syarat Desa Sembulang Tanjung, Hari Jumat (3/11/2023).

Data dari BP Batam, Pulau Rempang mempunyai populasi penduduk sebanyak 7.512 jiwa. Tersebar dalam areal seluas 1.583 hektar.

Sementara, Wakil Ketua Kekerabatan Komunitas Adat Tempatan (Keramat) Syamsu Rizal mengatakan, sebenarnya warga Rempang menyambut baik proyek Rempang Eco City. Rempang, menurut Rizal, butuh penanaman modal agar dapat progresif secara kegiatan ekonomi seperti Batam lalu wilayah lainnya.

“Memang belum semua warga bergabung mendaftar inisiatif relokasi, tapi merek bukanlah menolak, cuma masih ragu, butuh kepastian, baik menyangkut besaran uang ganti rugi, status tanah yang tersebut akan diberikan termasuk sertifikat,” kata Rizal.

Sumber : Suara.com