Melex.id – Baru-baru ini popular di dalam media sosial mengenai mahasiswi dari Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang digunakan melompat dari lantai 4 Mall Paragon Semarang. Peristiwa bunuh diri yang digunakan dijalankan mahasiswi berinisial N itu lantas menjadi sorotan warganet.
Meski demikian hingga saat ini belum diketahui alasan mahasiswi berinisial N itu mengakhiri hidupnya. Sementara dari surat terakhir yang tersebut dibuat, N cuma memohonkan maaf kepada sang ibu terkait keputusan yang dimaksud diambilnya itu.
Namun baru-baru ini justru warganet menyoroti postingan ulang di area akun Tiktok milik N @Na*****a. Dalam postingan ulang akunnya, memperlihatkan tentang unggahan galau manusia wanita yang dimaksud disakiti pasangan prianya.
Bahkan, dalam postingan ulang memperlihatkan pria yang digunakan belaka memanfaatkan tubuh pasangan wanitanya. Selain itu, postingan ulang lainnya juga mengenai rasa lelah serta sakit hati kepada seseorang. Hal hal tersebut yang tersebut menjadi dugaan N alami hambatan mental hingga akhirnya putuskan bunuh diri.
Warganet juga sangat menyayangkan keputusan N mengakhiri hidupnya. Dalam kolom komentar, warganet justru saling mengingatkan untuk selalu bercerita jika ada kesulitan yang dihadapinya. Hal ini demi kesehatan mental masing-masing.
“Buat kalian semua kuatin iman lagi ya, sebesar apa masalahmu tolong jangan sampe berpikir untuk bunuh diri,” komentar salah individu warganet.
“Buat kalian yang mana ngerasa gak punya temen cerita di tempat ini cerita jangan bunuh diri plis,” tulis warganet lainnya
“Kalau ada kesulitan cerita, jangan bunuh diri,” sahut akun lainnya.
Terkait hambatan mental sendiri memang bukan menjadi hal yang dimaksud dapat dianggap remeh. Pasalnya, jika kondisinya sudah semakin parah, hal ini mampu sebabkan berbagai hal, salah satunya bunuh diri.
Artis sekaligus psikolog klinis, Nimaz Indryastuti Dewantary, M.Psi., Psikolog mengatakan, seseorang harus bisa jadi mengenali jika permasalahan mentalnya itu sudah cukup parah. Biasanya, orang hal tersebut akan menunjukkan beberapa perilaku atau perasaan yang tersebut berbeda.
“Kapan seseorang perlu mencari bantuan ini bisa jadi terlihat dari tanda-tandanya. Biasanya akan ada perubahan yang dimaksud dialami oleh orang tersebut,” ucap Nimaz dalam media briefing Kemenkes tentang Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, Kamis (12/10/2023).
Lantas sebenarnya kapan seseorang perlu bantuan atas kesulitan mental yang mana dihadapinya? Simak beberapa masalahnya berikut.
- Saat orang yang disebut merasa alami gejala dari gangguan jiwa tertentu. Bisa langsung minta bantuan ahli juga usahakan tak self diagnose.
- Munculnya pemikiran atau perilaku untuk membahayakan diri sendiri atau orang lain.
- Adanya perubahan perilaku dan juga emosi secara drastis.
- Keluhan terkait kesehatan mental yang mana berulang.
- Stres berlebihan atau kesulitan dalam mengalami peristiwa traumatis.
- Krisis dalam hubungan dengan orang lain.
- Kesulitan mengelola emosi serta kecemasan.
Sumber : Suara.com