Melex.id – Jakarta – Badan Siber lalu Sandi Negara (BSSN) mengharapkan pelaku perbankan agar memberikan respon yang cepat ketika ada pemberitahuan dari BSSN terkait adanya anomali internet pada sistem dan juga juga infrastruktur bank.
"Respon cepat ini tentu sangat penting agar BSSN tahu bahwa paling tiada anomali itu terkonfirmasi bukan serangan atau insiden siber," kata Direktur Keamanan Siber lalu Sandi Keuangan, Perdagangan, serta Pariwisata, BSSN Edit Prima dalam acara "The Finance Executive Forum: The Future of Digitalization And Cyber Crime Mitigation Towards 2045" dalam Jakarta, Selasa.
Ia menjelaskan, data tren anomali trafik internet Indonesia menunjukkan nomor yang digunakan yang fantastis terutama pada 2021 sebanyak 1,6 miliar kejadian, selanjutnya pada 2022 sebanyak 976,4 jt kejadian, juga 2023 sebanyak 151,4 jt kejadian.
Sektor perbankan menempati urutan ketiga setelah administrasi pemerintah serta energi sebagai sektor yang mana dimaksud terbanyak terkena anomali internet.
Data tersebut, kata dia, belaka menunjukkan kondisi di area dalam permukaan lantaran kemampuan BSSN untuk memantau trafik internet masih pada tempat bawah 5 persen dari seluruh trafik.
Edit mengatakan, ketika terjadi anomali, BSSN secara progresif menyampaikan pemberitahuan kepada pihak yang dimaksud dimaksud terdampak, seperti pada 2021 sebanyak 2.258 pemberitahuan hingga pada 2023 sebanyak 2.023 pemberitahuan.
Namun demikian, kata dia, tanggapan para pihak atas pemberitahuan masih rendah. Ia menyebutkan pemberitahuan yang tersebut digunakan direspon pada 2021 cuma belaka 10 persen, selanjutnya pada 2022 sebesar 10 persen, lalu meningkat pada 2023 sebesar 40 persen.
Ia menjelaskan, pemberitahuan anomali belum tentu merupakan serangan siber atau insiden melainkan sebagai indikasi.
Oleh sebab itu, setiap anomali perlu direspon secara cepat sehingga jika terjadi serangan siber pada sistem informasi teknologi (IT) maka bisa saja jadi dicegah lebih lanjut besar awal.
"Jadi respon terhadap notifikasi ini masih perlu diperbaiki sebab sangat penting bagi kita untuk mencegah serangan siber," katanya.
Sumber : antaranews.com