Melex.id Penjabat Gubernur DKI DKI Jakarta Heru Budi Hartono menanggapi tentang rencana elemen buruh mengepung kediaman pribadinya pada Duren Sawit, Ibukota Timur usai dibubarkan ketika melakukan aksi unjuk rasa terkait Upah Minimum Provinsi (UMP) 2024 pada Balai Perkotaan DKI. Heru menganjurkan agar pertemuan dengan buruh dilaksanakan di dalam kantornya saja.
Heru mengatakan sebenarnya tak ada larangan melakukan aksi dimanapun. Namun, kediaman pribadinya tambahan baik tak dijadikan lokasi aksi dikarenakan dipakai untuk beristirahat sama-sama keluarga.
“Ya nggak apa-apa, rumah pribadi istirahat, ketemunya di dalam Balai Kota,” ujar Heru di area Balai Daerah Perkotaan DKI, Selasa (21/11/2023).
Ia juga mengaku tak menyembunyikan pintu diskusi dengan para buruh terkait penentuan UMP ini. Pada ketika unjuk rasa pada Balai Kota, Heru mengaku belum mampu menemui massa aksi lantaran sedang melakukan rapat.
“Saya terima, dia aspirasi, tadi belaka saya lagi rapat saya nggak tahu, nanti pak Kadis naker yang digunakan terima,” katanya.
Heru sendiri sudah ada menetapkan UMP 2024 naik menjadi Rp5,06 jt atau naik 3,3 persen dari UMP 2023. Menurutnya, pembahasan besaran upah ini telah melibatkan elemen buruh.
Lagipula, kata Heru, untuk menyejahterakan warga Ibukota Indonesia tak belaka berdasarkan nilai UMP saja. Pemprov DKI telah menjalankan berbagai acara jaring pengaman sosial untuk publik kelas menengah ke bawah.
“Di DKI ada tambahan, ya kan, dapet KJP, kalau anaknya 2-3 dapat terus, tetap saja ada KJP artinya tidak ada terbataskan, lantas trasnporasi gratis, lantas ada bantuan subsidi pangan,” ucapnya.
“Artinya pemerintah memberikan di area luar dari PP yang dimaksud diterbitkan oleh pemerintah pusat, menurunkan pengeluaran hari-hari dia,” pungkasnya.
Demo di area Balai Kota
Sebelumnya, massa aksi masalah Upah Minimum Provinsi (UMP) 2024 yang digunakan terdiri dari beberapa elemen buruh dibubarkan kepolisian ketika melakukan aksi unjuk rasa di tempat depan Balai Perkotaan DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Ibukota Indonesia Pusat. Mereka dibubarkan lantaran dianggap telah lama melakukan pengrusakan fasilitas.
Sambil berjalan meninggalkan Balai Daerah Perkotaan DKI, massa aksi mengancam akan tetap memperlihatkan melakukan mengatur unjuk rasa di tempat kediaman pribadi Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono. Mereka ingin bertemu dengan segera dengan Heru untuk berdiskusi persoalan besaran UMP 2024.
Sebab, pada waktu unjuk rasa pada Balai Kota, Heru tak kunjung menemui massa aksi hingga demonstrasi berakhir.
“Kita masih ada waktu tiga jam sampai jam 6. Samperin semata rumahnya. Di mana rumahnya? Duren sawit? Kita ke Duren Sawit semua,” kata orator massa buruh dari berhadapan dengan mobil komando, Akhir Pekan (21/11/2023).
“Nanti coba google rumahnya. Kita kepung rumah Heru,” lanjutnya.
sumber : suara.com