Melex.id –
Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan kemarin, Rabu (15/11/2023) ditutup melesat 1,40% di area dalam level 6.958,20. Investor asing mencatat net buy sebesar Rp 681,19 miliar, berbanding terbalik dengan Senin serta Selasa yang dimaksud digunakan mencatatkan net sell.
Kenaikan IHSG pada perdagangan Rabu kemarin didorong oleh kenaikan semua sektor kecuali satu sektor yakni kesehatan yang mana melemah 0,49%.
Sebanyak 319 saham bergerak naik, 207 bergerak turun juga 227 tidaklah ada berubah dengan transaksi turnover 10,96 triliun dengan 20,78 miliar lembar saham. Transaksi pada perdagangan kemarin cukup volatile dengan berhasil menembus bilangan bulat transaksi Rp10 triliun lebih.
Lonjakan sektor-sektor pada dalam IHSG didorong dari sentimen global Amerika Serikat yang hal itu mencatat penurunan inflasi AS menjadi 3,2% pada periode Oktober 2023, dibandingkan periode September 2023 sebesar 3,7%.
Sentimen lain datang dari surplus neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2023 yang mana tercatat sebesar US$ 3,48 miliar, tambahan tinggi dibandingkan dengan surplus pada September 2023 sebesar US$3,41 miliar.
Pelaku pasar perlu mencermati beberapa isu lalu sentimen penting pada perdagangan hari ini, Kamis (16/11/2023).
AS merilis daya indeks nilai tukar produsen (PPI) lalu jualan ritel kemarin, Rabu(15/11/2023). Kedua data yang tersebut semakin menegaskan jika inflasi AS memang sudah mendingin sehingga membawa harapan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan segera melunak.
Sementara itu, neraca dagang Indonesia dalam luar dugaan mencatatkan surplus sebesar US$ 3,48 miliar atau tambahan besar dibandingkan dengan konsensus CNBC Indonesia yang itu belaka memperkirakan surplus SU$ 3 miliar.
Surplus ditopang oleh kenaikan ekspor batu bara lalu baja. Kenaikan surplus ini diharapkan dapat mengurangi defisit atau mengembalikan transaksi berjalan ke arah surplus ke depan.
Di tengah sentimen positif, ada tiga saham yang dimaksud digunakan menarik untuk dicermati, berikut saham-saham tersebut.
PT Trans Power Marine Tbk (TPMA)
TPMA sedang membentuk candle bullish hammer pada area support kuat juga berpotensi untuk melanjutkan kenaikan ke resistance selanjutnya. Hal ini didukung oleh indikator stochastic yang yang melakukan golden cross pada area oversold.
Buy: 650-670
Take Profit: 700
Stop Loss: 620
PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)
BSDE baru belaka breakout dari bearish trendline dengan volume besar lalu juga berpotensi menguat ke resistance yang tersebut yang disebut lebih lanjut besar tinggi. Hal ini didukung oleh indikator stochastic yang mana mana baru belaka melakukan golden cross pada area netral.
Buy: 1060
Take Profit: 1120
Stop Loss: 1000
PT Summarecon Agung Tbk (SMRA)
SMRA telah dilakukan terjadi breakout ke area resistance dengan volume yang digunakan digunakan mengupayakan kemudian berpeluang melanjutkan kenaikannya. Hal ini didukung oleh indikator MACD yang dimaksud dimaksud bergerak di dalam area area positif serta indikator stochastic yang yang disebut bergerak dalam tempat area netral sehingga mengindikasikan adanya momentum penguatan lanjutan.
Buy: 600-610
Take Profit: 640
Stop Loss: 580
[Gambas:Beli Saham Investasiku]
Artikel Selanjutnya IHSG Loyo, Cek Rekomendasi Saham Potensi Cuan Ini
Sumber : CNBC