Melex.id – PT Jababeka Tbk meresmikan proyek mini LNG (Liquefied Natural Gas) Plant atau pabrik mini LNG, yang dimaksud berlokasi di area Kawasan Industri Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER), Pasuruan, Jawa Timur.
Adapun peresmian dikerjakan oleh Nurkholis Kepala Dinas Energi dan juga Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Timur mewakili Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur, Budianto Liman Direktur Utama PT Jababeka Tbk (Perseroan), Tjahjadi Rahardja Direktur Utama PT Jababeka Infrastruktur (entitas anak Perseroan), Wira Rahardja Direktur Utama PT Likuid Nusantara Gas, Kelvin Susilo Chief Financial Officer PT Likuid Nusantara Gas, Yafet Rutherford Marzuki COO kemudian Adimulia Widjojo CMO PT Likuid Nusantara Gas dan juga Didik Prasetiyono Direktur Utama PT SIER.
Pabrik mini LNG akan berada pada atas lahan 10.162 m2 dengan konsep pabrik open space. Pabrik ini akan menjadi tempat pengolahan gas alam cair (LNG) maupun distribusi dengan produksi volume maksimal 2,5 mmscfd per hari.
Produksi LNG hal itu akan disimpan juga didistribusikan dalam tabung iso tank 20 kemudian 40 feet.
Budianto Liman Direktur Utama PT Jababeka Tbk, menjelaskan, tujuan utama pembangunan pabrik adalah untuk memperkuat program pemerintah Indonesia dalam meningkatkan bauran energi rendah emisi ramah lingkungan, melalui penyediaan gas alam cair untuk memenuhi kebutuhan pelaku industri lalu komersial dalam negeri.
“Pabrik ini sendiri merupakan perusahaan mini LNG plant pertama yang dikelola swasta dalam Indonesia. Kami optimis, beroperasinya pabrik ini nanti bisa saja menggalang upaya bersama pemerintah menyediakan sumber energi yang digunakan bersih lalu sustainable. Dengan harapan, sanggup menjadi solusi pemenuhan energi yang mana berkualitas lalu dengan nilai tukar semakin kompetitif bagi konsumen di area Pulau Jawa serta sekitarnya. Pembangunan pabrik mini LNG ini juga merupakan langkah korporasi dari Perseroan untuk meningkatkan nilai bagi pemegang saham” kata Budianto Liman dalam keterangannya, Sabtu (11/11/2023).
Budianto Liman juga menyampaikan bahwa proyek pabrik mini LNG merupakan hasil akuisisi PT Jababeka Tbk melalui entitas anak, PT Jababeka Infrastruktur di area PT Likuid Nusantara Gas. PT Jababeka Infrastruktur menguasai 60 persen saham sedangkan sisanya masing-masing 20% dimiliki oleh Fortius Corporation serta perorangan. Adapun, total nilai pembangunan ekonomi proyek ini sebesar US$ 16,898 jt dan juga menyerap tenaga kerja lebih besar dari 120 orang.
Lebih dalam, Budianto Liman menjelaskan bahwa Jababeka optimis pabrik mini LNG bisa jadi memberikan dampak positif bagi pendapatan bisnis Jababeka ke depannya, yang berasal dari pemenuhan kebutuhan dari perusahaan-perusahaan atau pengguna yang dimaksud ingin nilai tukar lebih banyak ekonomis serta sumber energi yang tersebut lebih tinggi ramah lingkungan.
Sekadar informasi, emiten berkode saham KIJA ini mencatatkan pertumbuhan sebesar 9,23 persen year on year (yoy) menjadi Rp2,72 triliun pada 2022, dari sebelumnya sebesar Rp2,49 triliun pada 2021.
Dan pada kuartal ketiga 2023 KIJA kembali meraih pertumbuhan yang digunakan tambahan tinggi yaitu 30% menjadi sebesar Rp 2,252 triliun dibandingkan periode yang dimaksud identik tahun sebelumnya. Sedangkan laba bersih selama tiga kuartal 2023 sebesar Rp 231,9 miliar dibandingkan dengan kerusakan bersih sebesar Rp 101,6 miliar untuk periode yang mana sejenis pada tahun 2022.
Sementara itu, Wira Rahardja Direktur Utama PT Likuid Nusantara Gas, mengaku senang dapat bekerja sebanding dengan Jababeka. Karena Jababeka merupakan perusahaan pengembang kota mandiri berbasis kawasan industri yang terintegrasi kemudian sudah berpengalaman lebih banyak dari 33 tahun serta berkredibilitas tinggi. Hal itu bisa saja terlihat dari empat proyek kota mandirinya menjadi kota mandiri berprospektif tinggi.
“Dalam kerja sebanding dengan Jababeka ini, kami tak butuh waktu lama (mempertimbangkan). Melihat keberhasilan proyek-proyek kota mandirinya, seperti Kota Jababeka dan juga Kawasan Industri Kendal, maka bagi kami, Jababeka merupakan partner yang tersebut sangat strategis dalam konstruksi kemudian pengembangan PT Likuid Nusantara Gas,” kata Wira Rahardja.
Wira Rahardja menambahkan bahwa pabrik mini LNG ditargetkan selesai paling cepat delapan (8) bulan dan juga sudah beroperasi pada semester dua tahun 2024. Sementara ini target market dari PT Likuid Nusantara Gas, akan difokuskan terutama pada daerah Jawa Timur, untuk selanjutnya ke Jawa Tengah juga Bali dengan segmen retail, seperti hotel, kafe, restoran mall juga industri.
“Terdekat, kami bisa jadi membantu memenuhi kebutuhan tenant-tenant di area Pasuruan Industrial Estate Rembang, serta kafe-restoran, hotel, mall yang digunakan ada pada Jawa Timur kemudian sekitarnya,” kata Wira Rahardja.
Lebih lanjut, dijelaskan Wira Rahardja, pengiriman gas alam cair ke industri dan juga komersial di dalam luar Jawa Timur oleh PT Likuid Nusantara Gas sangat memungkinkan.
Karena pihaknya mendistribusikan gas alam cair memakai tabung besar (iso tank) lalu small vessel (VGL 175 liter) yang tersebut dikirim menggunakan transportasi kendaraan (mobil/truk) lalu tidak ada perlu memakai pipa gas untuk penyalurannya.
Dengan mengusung konsep “Mobility Gas Solution”, PT Likuid Nusantara Gas optimis menjadi solusi transisi energi lalu terlibat berpartisipasi mewujudkan Indonesia net zero kedepan.
Menurut Wira Rahardja, gas alam cair dari PT Likuid Nusantara Gas bisa saja jadi alternatif sekaligus memberi nilai tambah bagi pelaku industri untuk operasional bidang usaha mereka. Karena selain ramah lingkungan, nilai tukar gas alam cair dapat menghemat pengeluaran biaya operasional merekan sebesar 20-30% jika dibandingkan pemakaian LPG atau BBM.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang diwakili oleh Nurkholis kepala Dinas Energi juga Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Timur, menyambut baik penyelenggaraan pabrik mini LNG tersebut.
Ia berharap pembangunan pabrik mini LNG berjalan dengan lancar lalu mampu memenuhi kebutuhan industri-industri yang digunakan ada di area Jawa Timur, serta makin banyak pelaku industri di tempat Jawa Timur beralih memakai energi ramah lingkungan.
“Saya mewakili (Ibu Gubernur), ada titip pesan bahwa beliau sangat membantu juga mengapreasiasi kegiatan ini, mengingat ini mengupayakan upaya penurunan emisi karbon. Kami berharap, setelah ini makin banyak perusahaan- perusahaan yang digunakan berubah menggunakan energi ramah lingkungan,” tutup Nurkholis.
Sumber : Suara.com