Jangan Sampai Dipermalukan pada GBT, Timnas Indonesia U-17 Wajib Waspadai Set Piece Ekuador

Melex.id – Timnas Indonesia U-17 siap memulai kiprahnya pada Piala Dunia U-17 2023 dengan menghadapi tim kuat Amerika Latin, Ekuador. Pertandingan matchday 1 Grup A ini akan tersaji di tempat Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Jumat (10/11/2023) malam pukul 19:00 WIB.

Timnas Indonesia U-17 kalah pengalaman dari Ekuador. Ini menjadi pertama kalinya bagi tim Garuda Asia tampil pada pesta sepak bola terakbar level usia.

Meski begitu, pelatih Timnas Indonesia U-17, Bima Sakti menegaskan jika skuad asuhannya sudah 100 siap fisik dan juga psikis untuk meraih hasil terbaik lawan Ekuador.

Tentu tampil di area depan rakyat sendiri pada GBT pada laga pembuka, Timnas Indonesia U-17 membidik hasil positif. Skuad Garuda Asia tak ingin mengawali langkah dengan performa lalu hasil yang digunakan buruk.

Setelah menganalisa permainan Ekuador, Bima Sakti mengarahkan kepada Iqbal Gwijangge dkk untuk kerja keras kemudian fokus, terutama dalam mengantisipasi set piece yang mana jadi keunggulan utama Ekuador.

“Kami sudah lihat video mereka itu (Ekuador). Tim pelatih (Timnas Indonesia U-17) sudah menginformasikan ke para pemain bahwa merekan tim bagus, kuat secara fisik, kualitas individu yang dimaksud bagus,” tutur Bima Sakti dalam konferensi pers jelang pertandingan.

“Dan yang mana terpenting, mereka itu punya set piece yang tersebut sangat baik. Kami benar-benar harus waspada untuk aspek ini,” sambung pelatih berusia 47 tahun tersebut.

“itu menjadi catatan buat kami. Kami harus mengantisipasi itu, tapi yang terpenting kami harus mempersiapkan diri tim kami sebaik mungkin,” ucap Bima.

Bima meyakini dalam laga hari ini para pemainnya ada merasa gugup. Namun, bagi Bima, hal itu wajar dirasakan para pemain, terlebih para pemain yang mana usianya masih belia.

Terlebih lagi, ini merupakan debut Timnas Indonesia di tempat panggung Piala Dunia U-17.

Meskipun demikian, Bima memohonkan agar para pemain Timnas Indonesia U-17 agar cepat menghilangkan rasa gugup dengan saling dukung kemudian berkomunikasi dalam lapangan.

“Saya pikir ada nervous, namanya manusia. Pasti ada rasa tegang, tapi yang dimaksud paling penting pemain sanggup berkomunikasi juga membantu lantaran kekuatan kita kekuatan bersama,” pungkas Bima Sakti.