Komunitas Semut Merah Kaizen Pengenalan Antologi Kita di area Titik Temu bersatu 27 Penulis

Komunitas Semut Merah Kaizen Pengenalan Antologi Kita di tempat area Titik Temu bersatu 27 Penulis

Melex.id Jakarta – Komunitas menulis Semut Merah Kaizen meluncurkan buku antalogi cerita pendek terbaru, Kita di dalam Titik Temu. Buku ini menjanjikan pengalaman mendalam dari 27 penulis yang digunakan menginspirasi pembaca untuk mengeksplorasi makna hidup melalui kisah sederhana, tetapi bermakna. 

Kita di tempat Titik Temu Buku Antologi Kedua Komunitas

Buku ini resmi dirilis pada Sabtu, 25 November 2023 sebagai buku antologi kedua yang tersebut dilahirkan oleh komunitas ini, selepas antologi puisi mereka itu berjudul Kita Hanya Sesingkat Kata Rindu dirilis tahun 2022. Dalam Kita di tempat Titik Temu, 27 penulis yang mana karyanya menyeberangi kurasi panjang akan menyebabkan pembaca melalui perjalanan unik. 

Semut Merah Kaizen adalah komunitas penulis juga pembaca kreatif yang mana dibentuk oleh Dee Lestari, penulis seri Supernova, Perahu Kertas, Aroma Karsa, Rapijali, lalu lain-lain. “Kolaborasi kreatif yang tersebut bernas sekaligus hangat dari Kelas Kaizen Writing ini sungguh menciptakan saya bangga serta optimis. Ketika sebuah kreativitas diberikan ruang dan juga cahaya, disirami oleh semangat komunitas, niscaya ia akan bertambah subur dan juga mengalami perkembangan baik,” kata Dee.

Dimas Abi selaku kurator cerpen menilai bahwa karya yang dimaksud merekan kurasi memiliki sejumlah sudut pandang cerita yang digunakan unik juga tak tertebak. “Sudut pandang yang tersebut sangat beragam itu jadi proses yang mana luar biasa pada pada waktu kurasi. Dalam proses pemilihannya pun kita mencoba tetap memperlihatkan objektif,” ucapnya.

Tak hanya saja diisi oleh penulis senior, beberapa cerpen karya penulis baru juga ada yang digunakan lolos terbit. Abi berharap semoga karya yang dibuat para penulis ini tidak menjadi titik akhir, tetapi bisa jadi menjadi “titik temu” untuk karya selanjutnya. 

Tema Cerita yang tersebut Diangkat di area Komunitas Semut Merah Kaizen

Para penulis buku “Kita di tempat Titik Temu.” Foto: Semut Merah Kaizen.

Tema cerita yang mana diangkat adalah momen-momen kecil berkesan yang kerap terlewatkan di hidup sehari-hari, baik di hal cinta, perjuangan, perjumpaan, atau pertumbuhan pribadi. Salah satu karya yang lolos terbit adalah Mampir karya penulis Elisabeth Ika. Cerita ini mengangkat hubungan orang anak perempuan dengan sang ayah. Anak perempuan itu kedatangan tamu agung, yakni ayahnya di tempat kediaman rantau yang tersebut berjarak 300 kilometer.

Cerpen ini mengadaptasi kisah personal Elisabeth sehingga ia mengaku cukup kesulitan menggabungkan cerita asli kemudian fiksi. Ia mengungkapkan agak sulit menuliskan jikalau meneruskan dari keberadaan nyata. “Baru ngetik satu kalimat itu udah nangis duluan, jadi harus kasih jeda dulu terus abis itu nulis lagi, nangis lagi. Kayak gitu terus sampai akhirnya udah keburu deadline udah dapat diselesaikan. Apalagi yang mana bikin berkesan itu saya tulis itu dalam waktu mendekati ulang tahun papa saya,” kata dia. 

Seorang penulis lainnya adalah Nuha Azizah yang mana baru pertama kali memiliki karya fisik terdiri dari buku. “Ini pertama kalinya banget aku bergabung terbit cerpen di dalam di lokasi ini serta aku senang banget sebab biasanya aku nulis di dalam platform-platform aja,” ujarnya. 

Buku Kita pada Titik Temu telah terjadi tersedia pada marketplace Semut Merah Kaizen Official kemudian marketplace MCL Publisher. Pada bulan Januari 2024, buku ini akan hadir juga pada toko buku Gramedia juga Paperclip.

GABRIELLA KEZIAFANYA BINOWO