Health  

Pakar Ungkap Bahaya Sakit Kepala Lama Disertai Deman, Bisa Picu Radang Otak

Pakar Ungkap Bahaya Sakit Kepala Lama Disertai Deman, Bisa Picu Radang Otak

Melex.id – Orang-orang yang mengalami sakit kepala dalam waktu lama, terutama disertai demam, perlu waspada. Menurut dokter spesialis neurologi dari Universitas Indonesia, dr. Kartika Maharani, Sp.S(K), kasus seperti itu dapat berakhir meningitis.

“Demam, sakit kepala yang dimaksud tidak ada sembuh-sembuh pakai obat yang tersebut biasa diminum kemudian penyebab belum diketahui, bukan ada diare, batuk dan juga pilek, itu harus dicurigai sebagai meningitis,” katanya, Jumat (3/11/2023).

Seseorang dengan gejala awal sakit kepala berkepanjangan kemudian demam, kata Kartika, biasanya baru dibawa ke rumah sakit bila mengalami gejala ketiga yakni bukan sadar serta kondisi ini sebenarnya dikatakan sudah berat.

“Kalau sudah sampai gejala paling berat, mampu sampai tak sadar, kejang, kelemahan tangan lalu kaki, itu mengobatinya sangat sulit kemudian nanti gejala sisanya juga berat,” jelas Kartika.

Meningitis merupakan radang otak serta selaput otak yang bisa jadi mengenai siapa semata mulai dari anak-anak hingga dewasa usia tua. Penyebabnya bisa saja bermacam-macam tergantung usia yang tersebut terkena, pada anak misalnya kebanyakan disebabkan bakteri.

Menurut Kartika, khusus di area Indonesia, penyebab paling banyak merupakan infeksi kuman TB yang dimaksud menyerang otak.

“Tetapi bukan cuma bakteri atau kuman TB, tetapi ada juga jamur, virus juga penyebab lainnya, serta gejalanya mampu berbeda-beda,” kata dia yang mana tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSI) itu.

Berbicara orang yang tersebut rentan terkena meningitis, Kartika menyebut orang dengan kekebalan tubuh rendah contohnya pada anak-anak lalu lansia, orang dengan penyakit tertentu yang digunakan menghasilkan kekebalan tubuh turun seperti HIV lalu pasien kanker.

Sampai saat ini, sambung Kartika, pengobatan meningitis bersifat mengobati kuman yang tersebut menyerang tetapi tak sanggup mengembalikan kerusakan otak yang mana sudah terjadi.

Oleh oleh sebab itu itu, sekali lagi, dia mengingatkan orang-orang tak mengabaikan gejala seperti sakit kepala berkepanjangan kemudian disertai demam.

“Setelah kondisinya sangat berat, sangat sulit mengembalikan kerusakan otak yang digunakan sudah terjadi. Seringkali masih ada kesulitan berbicara, lemas tangan dan juga kaki, kadang masih ada kejang. Sembuh tapi masih ada gejala sisa. Jadi jangan sampai datang ke rumah sakit terlambat,” demikian pesan Kartika. (Antara)

Sumber : Suara.com