Melex.id – Yogyakarta – Puluhan penjual yang kebanyakan dari sekitar candi di area Yogyakarta juga Jawa Tengah berkumpul di dalam Kompleks Museum Candi Prambanan, Yogyakarta, Senin 6 November 2023.
Sebanyak 43 pelaku Usaha Mikro kemudian Kecil (UMK) itu diajak mempelajari beberapa jumlah tips bagaimana menaikkan pendapatan belanja produk-produk dia terutama dari kalangan wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang selama ini gemar menyambangi candi. Salah satu metode dengan mem-branding produk mereka itu pada jalur online atau digital agar dikenal wisatawan.
Para peniaga itu mendapatkan materi seperti penataan barang dalam fotografi, editing foto, menyusun narasi, juga penyusunan konten item di tempat media sosial. Mereka juga belajar masalah strategi posting konten di area media sosial secara kontinu agar menarik minat wisatawan ataupun publik umum untuk berbelanja.
“Pengelolaan destinasi heritage salah satunya melalui pemberdayaan sektor UMK di tempat sekitarnya,” ujar General Manager PT Taman Wisata Candi (TWC) I Gusti Putu Ngurah Sedana dalam sela forum bertajuk Fotografi Produk kemudian Pemasaran Digital Menggunakan Sosial Media itu.
PT TWC yang dimaksud membawahi pengelolaan Candi Borobudur, Prambanan, dan juga Ratu Boko, kata Putu, menilai saat ini kehadiran destinasi tak sanggup sendirian bergerak, harus berkolaborasi. Destinasi mesti diimbangi dengan lingkungan pendukung kuat sebagai daya tarik seperti salah satunya UMK.
“Jika UMK ini kuat maka destinasi itu juga mampu menjadi tambahan atraktif,” kata dia.
Kepala Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara Biro Jawa Tengah Teguh Imam Wibowo yang tersebut turut mengisi forum itu menuturkan pascapandemi Covid-19, makin banyak kemungkinan perekonomian lokal di area daerah bertumbuh makin pesat. UKM pada sekitar destinasi wisata candi adalah salah satu contohnya.
“Potensi dunia usaha lokal yang digunakan tumbuh ini rata-rata berbasis rumah tangga, ini membuka banyak lapangan pekerjaan dan juga menyerap banyak tenaga kerja, sehingga perlu intens didampingi agar terus hidup,” kata dia.
Dalam forum itu, para UMK diajak tak sekadar menjaga konsistensi mereka itu dalam menciptakan inovasi. Mereka juga gencar dalam penawaran terutama media sosial.
“Era digital ini menyimpan banyak kesempatan yang sangat besar untuk diraih pelaku UMK,” kata dia.
Pemateri dari Huawei Indonesia, Petrus Damar, menuturkan literasi digital saat ini sangat penting perannya dalam membantu UMK berkembang.
“Pemanfaatan teknologi digital itu yang mana menyebabkan UMK sanggup terus bersaing kemudian hidup, dia perlu menguasai sistem digital walaupun berjualan dari kawasan sekitar destinasi ini,” kata dia.
Salah satu peserta forum itu, Haris mengatakan bahwa kalangan UMK perlu menambah pengetahuan juga pengalaman agar dapat mengetahui langkah menaikkan hasil penjualan dagangannya. “Forum seperti ini dapat dikerjakan berkala sehingga ilmu yang tersebut kami peroleh terus bertambah,” kata dia.
PRIBADI WICAKSONO
Sumber : Tempo.co