Melex.id – Hubungan Malaysia dengan Amerika Serikat diisukan memanas usai Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menegaskan, pihaknya bukan akan memutuskan hubungan dengan Hamas Palestina meskipun ada tekanan dari negara adidaya tersebut.
Tak tanggung-tanggung, Anwar Ibrahim bahkan perdagangan kedua negara bisa jadi terdampak akibat ketegangan urusan politik ini. Untuk diketahui, mengutip dari Bloomberg, nilai perdagangan bilateral dua negara ini mencapai US$77 miliar. Malaysia mencatat surplus neraca perdagangan sebesar US$31,3 miliar.
Meski mengakui bahwa hubungan dagang dengan Amerika Serikat merupakan hal penting, namun Anwar Ibrahim menyinggung dampak ketegangan dalam hubungan ini dapat mempengaruhi persyaratan perdagangan kedua negara.
Dalam kesempatan yang digunakan sama, Anwar menegaskan, Palestina memiliki hak untuk membela diri terhadap serangan Israel, yang dimaksud belakangan ini lebih tinggi banyak menelan korban dalam kalangan penduduk sipil.
Dalam tanggapannya terkait RUU Pencegahan Pendanaan Internasional Hamas dari Dewan Perwakilan Rakyat AS, ia menegaskan bahwa tindakan AS dianggap tidaklah sah.
Sumber yang dimaksud sejenis menyebut, RUU itu memberikan wewenang kepada Amerika Serikat untuk memberlakukan sanksi terhadap individu, lembaga, juga pemerintah asing yang dimaksud memberikan bantuan kepada Hamas, Jihad Islam Palestina, atau afiliasinya.
Tindakan AS untuk membatasi dukungan terhadap Hamas dianggap oleh Malaysia sebagai tindakan sepihak dan juga tak sah. Malaysia, sebagai anggota PBB, semata-mata mengakui keputusan yang mana dibuat oleh Dewan Keamanan PBB.
Malaysia akan memberikan dukungan terhadap upaya dari negara manapun serta perwakilan rakyat Palestina untuk membawa kasus terhadap Israel ke Mahkamah Pidana Internasional.
Sumber : Suara.com