Pro Kontra Video Game Fursan Al-Aqsa, Bikin Berang negeri Israel

Pro Kontra Video Game Fursan Al-Aqsa, Bikin Berang negeri negara Israel

Berita Teknologi Hari IniMelex.id JAKARTA – Sebuah video game menggambarkan konflik antara tanah Israel juga militan kelompok Hamas menarik perhatian di area media sosial hingga memicu pro kontra.

Melansir Newsweek, Mulai Pekan (35/12/2023), akun LibsofTikTok di dalam X, membagikan video dengan keterangan “GRAFIS: Permainan video yang tersebut tersedia di dalam @Steam memungkinkan pemain untuk mensimulasikan menjadi pribadi pejuang gerakan Hamas memerangi orang Yahudi pada Perkotaan Tua Yerusalem sambil meneriakkan takbir.

Permainan berjudul “Fursan al-Aqsa: The Knights of the Al-Aqsa Mosque” ini dapat dimainkan di dalam program Steam yang digunakan dimiliki oleh Valve. Dalam deskripsi permainan tercatat bahwa permainan bukan memperkenalkan aksi terorisme, anti semitisme, kebencian terhadap kaum Yahudi maupun kelompok lainnya.

Permainan ini merekan sebut bentuk membantah terhadap okupansi militer negeri Israel dalam Palestina. Mereka pun membandingkan game ini sejenis seperti game Six Days in Fallujah, Call of Duty juga game peperangan lainnya.

Meskipun dirilis pada April 2022, perhatian terhadap permainan ini meningkat belakangan ini seiring dengan berlangsungnya pertempuran pada tanah Israel sejak 7 Oktober 2023 lalu. Programmer permainan Nidal Nijm, seperti yang dimaksud dilaporkan oleh surat kabar Israel, Haaretz, baru-baru ini membagikan arahan di tempat media sosial yang dimaksud mengkritisi negeri Israel lalu individu Yahudi .

“Ini adalah nasib semua orang yang menyerbu tanah air kita #Palestina! Hati-hati oh #Zionis, singa-singa dari #JeninCamp datang kepadamu,” tulis Nijm pada salah satu unggahan terbarunya.

Nijm mengungkapkan terhadap Newsweek bahwa permainan karyanya tak menampilkan apa pun yang tersebut berhubungan dengan agama Yahudi, justru momennya tepat dengan kondisi di dalam Gaza. “Apa yang terjadi di area Wilayah Gaza sekarang sudah pernah menghasilkan banyak orang ‘bangun’ serta meninjau siapa sebenarnya teroris sesungguhnya. Hal ini tidak ada lagi tentang agama atau politik, ini tentang kemanusiaan. Tidak ada yang mana menerima pembantaian anak-anak kecil, perempuan, lansia, lalu warga sipil, seperti yang dimaksud dijalankan negara Israel dengan sengaja menjatuhkan bom dalam menghadapi rumah sakit, sekolah, bangunan tempat tinggal, dan juga sebagainya.”

Menanggapi tweet dari LibsofTikTok, Nijm mengungkapkan hal itu termasuk berita palsu. Ia mengklarifikasi bahwa karyanya memungkinkan adegan membunuh orang Yahudi sambil berteriak Allahu Akbar. Namun, konteksnya memungkinkan pemain untuk bermain sebagai Pejuang Perlawanan Palestina dari kelompok fiksi bernama Fursan al-Aqsa melawan tentara Israel.

Data dari Steam menunjukkan bahwa di 30 hari terakhir, permainan ini memiliki rata-rata 1,7 pemain. Pada bulan Oktober, permainan ini memiliki rata-rata 2,3 pemain atau meningkat 87 persen. Puncak total pemain permainan ini pun sudah mencapai 10 pemain.

Sumber : Sindonews.com