Melex.id TikTok mengambil tindakan terhadap konten yang dimaksud memasarkan manifesto yang ditulis Osama bin Laden, mengkaji dugaan motivasinya melakukan serangan teroris 9/11.
“Secara proaktif serta agresif menghapus konten ini juga menyelidiki bagaimana konten yang dimaksud bisa saja masuk ke wadah kami,” tulis TikTok di dalam akun X, dilansir laman The Verge, hari terakhir pekan (17/11/2023).
Lusinan video tentang manifesto tersebut, berjudul “Surat untuk Amerika,” telah terjadi muncul di tempat TikTok selama beberapa hari terakhir.
CNN melaporkan bahwa topik yang disebutkan “setidaknya” sudah ditonton 14 jt kali hingga Kamis kemarin.
Pertama kali diterbitkan pada 2002, manifesto yang disebutkan mencela penampilan pemerintah Negeri Paman Sam di dalam Timur Tengah juga dukungan terhadap Israel.
Namun, beberapa pencipta pada masa kini mencoba menerapkan kritik yang disebutkan pada respons pemerintah Negeri Paman Sam terhadap konflik Israel-Hamas yang mana sedang berlangsung.
Salah satu video, yang mana telah terjadi dihapus dari TikTok, miliki hamparan teks yang digunakan bertuliskan “mencoba kembali ke keberadaan normal setelahnya membaca ‘Surat untuk Amerika’ karya Osama Bin Laden dan juga menyadari semua yang tersebut kami pelajari tentang Timur Tengah, 9/11, juga ‘terorisme’ adalah sebuah kebohongan.”
TikTok bukan lagi menampilkan hasil apa pun pada waktu Anda mencoba mencari “Surat untuk Amerika”.
“Konten yang memperkenalkan surat ini jelas melanggar aturan kami di membantu segala bentuk terorisme,” tulis TikTok pada X.
“Ini tidak ada hanya sekali terjadi di area TikTok lalu sudah muncul dalam berbagai platform digital kemudian media.”
TikTok menambahkan jumlah total video yang tersebut diposting tentang topik yang dimaksud “sedikit juga laporan tentang topik yang dimaksud menjadi tren dalam jaringan kami tidak ada akurat.”
Awal pekan ini, TikTok menolak klaim bahwa dia bersikap lunak terhadap konten pro-Palestina, mengklaim bahwa Instagram kemudian Facebook juga memiliki lebih tinggi berbagai postingan yang diberi tag #FreePalestine daripada #standwithIsrael.
Platform yang disebutkan menyatakan bahwa dia juga tidaklah mengizinkan “konten yang tiada akurat, menyesatkan, atau salah yang dapat menyebabkan kerugian signifikan bagi individu atau masyarakat, apa pun niatnya.”
Sumber : suara.com