Melex.id Cuaca panas yang dimaksud ditambah dengan kondisi jalan macet merupakan kondisi yang cukup menantang untuk mesin mobil. Mobil yang dimaksud berhenti menyebabkan radiator bukan mendapatkan embusan udara lebih lanjut dingin kemudian segar dari arah depan.
Radiator akan kesulitan bekerja dan juga suhu ruang mesin meningkat oleh sebab itu kurang optimal melegakan panas. Efeknya mesin mobil akan semakin kesulitan menurunkan suhu kerja mesin. Salah satu yang tersebut berisiko jadi hambatan adalah oli mesin yang dimaksud menguap.
Sejatinya oli mesin dirancang tahan suhu tinggi di tempat mana titik didihnya ada yang mencapai suhu tertentu. Sehingga bila terpapar panas tinggi juga pada waktu lama, pelumas mesin menjadi cepat rusak dan juga lebih banyak encer apabila dibandingkan ketika baru.
“Oli mesin pasti menguap di batas wajar akibat pemakaian. Harus waspada di area cuaca panas, jangan sampai oli berkurang terpencil yang mana dapat merusak komponen mesin. Cek takaran oli secara rutin, segera ganti oli mesin ketika masanya servis berkala yakni setiap 6 bulan atau 10.000 km supaya formula oli terjaga kualitasnya meskipun bekerja di dalam cuaca panas,” ujar Nur Imansyah Tara, Aftersales Business Division Head Auto2000, Selasa (14/11/2023).
Karena terus bekerja di suhu lingkungan tinggi, lanjut Nur Imansyah, akhirnya oli mesin yang digunakan semakin encer akan menyusup masuk ke ruang bakar, berpotensi mengakibatkan hambatan baru yakni deposit kotoran di tempat ruang bakar.
“Deposit kotoran pada ruang bakar bukanlah kondisi yang tersebut diperbolehkan. Kotoran yang mana menempel pada katup dan juga busi akan menyebabkan kinerja mesin turun. Kotoran yang mana masuk ke ruang bakar juga akan merusak campuran ideal udara-bensin kemudian memicu pembakaran tak sempurna,” jelasnya.
Dalam kondisi tersebut, performa mesin akan turun yang tersebut juga akan membuatnya boros bensin. Selain itu, pembakaran tak sempurna akan meningkatkan emisi karbon sehingga mobil tiada dapat lulus uji emisi.
“Kalau telah begitu, permasalahan akan merambat kemana-mana lalu sulit dibereskan,” sambung Nur.
Meskipun mesin di keadaan prima dan juga presisi, risiko oli menguap tetap memperlihatkan ada. Oli akan menguap sebab pada batas suhu tertentu energi pada yang mana mengikat molekul hidrokarbonnya tidaklah sanggup lagi menahan diri akibat adanya energi panas yang digunakan terjadi. Untuk itu disarankan agar pemilik melakukan perawatan rutin kemudian menggunakan oli sesuai rekomendasi pabrikan.
Sumber : Suara.com