Minyak Naik 3% Karena Penolakan Gencatan Senjata pada Daerah Gaza dan juga Fakta Stok Bahan Bakar Amerika Serikat

Minyak Naik 3% Karena Penolakan Gencatan Senjata pada Daerah Kawasan Gaza juga juga Fakta Stok Bahan Bakar Amerika Serikat

Melex.id Harga minyak naik pada sedang perasaan khawatir meluasnya konflik dalam Timur Tengah pasca tanah Israel menolak tawaran gencatan senjata dari Hamas.

Jumat (9/2), nilai minyak WTI kontrak Maret 2024 pada New York Mercantile Exchange menguat 0,29% ke US$ 76,44 per barel pasca kemarin melonjak 3,19%. Dalam sepekan, biaya minyak acuan Amerika Serikat (AS) ini meningkat pesat 5,75% dari US$ 72,28 per barel, Hari Jumat (2/2).

Sedangkan nilai tukar minyak Brent kontrak April 2024 pada ICE Futures kemarin melonjak 3,05% ke US$ 81,63 per barel. Harga minyak acuan internasional ini naik 5,56% sepanjang pekan ini.

Kemarin, biaya minyak Brent menembus US$ 80 per barel dan juga WTI naik di area melawan US$ 75 per barel untuk pertama kalinya pada bulan Februari.

Pasukan negeri Israel mengebom kota perbatasan selatan Rafah pada hari Kamis (8/2) pasca Pertama Menteri Benjamin Netanyahu menolak proposal untuk mengakhiri pertempuran pada wilayah kantong Palestina.

“Pasar menahan nafas mengenai kemungkinan dampak selanjutnya,” kata John Kilduff, mitra Again Capital LLC untuk Reuters. Dia menambahkan, serangan terhadap pengiriman minyak oleh pemberontak Houthi yang dimaksud didukung Iran terus mengganggu perdagangan minyak global.

Delegasi organisasi Hamas tiba dalam Kairo pada hari Kamis untuk melakukan pembicaraan gencatan senjata dengan mediator Mesir dan juga Qatar.

Di AS, penurunan stok bensin kemudian sulingan menengah yang tambahan besar dari perkiraan juga menggalang bursa minyak. Berkurangnya stok unsur bakar, dikombinasikan dengan peningkatan stok minyak mentah, merupakan tanda pemeliharaan kilang AS.

Pemeliharaan kilang Negeri Paman Sam yang tersebut sedang berlangsung, ditambah dengan kekurangan solar di tempat Eropa, dapat membantu menjaga sentimen positif untuk harga jual minyak pada waktu ini.

Di Rusia, kehancuran pada kilang akibat serangan drone negeri Ukraina lalu pemadaman teknis menyebabkan ekspor minyak mentah lebih tinggi banyak dari yang digunakan direncanakan pada bulan Februari. Hal ini berpotensi merusak janji negara yang disebutkan untuk menghurangi pasokan berdasarkan pakta OPEC+, menurut para analis.

“Pertumbuhan permintaan masih sehat di area negara-negara konsumen minyak besar, termasuk India lalu Amerika Serikat,” kata Giovanni Staunovo, analis di area UBS.