Tahun Ini, Performa Reksadana Campuran dan juga Pendapatan Diprediksi Tetap Optimis

Tahun Ini, Performa Reksadana Campuran kemudian juga Pendapatan Diprediksi Tetap Optimis

Melex.id KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Pinnacle Persada Investama (Pinnacle Investment Indonesia) memprediksi, kinerja reksadana campuran dan juga reksadana pendapatan masih akan bertumbuh positif dengan kenaikan masing-masing 10% di tempat tahun 2024. 

“Saya rasa di tempat tahun ini kinerja yang dimaksud bertumbuh positif adalah reksadana campuran lalu pendapatan tetap, dengan kenaikan 10%,” ujar CEO Pinnacle Investment Indonesia (PT Pinnacle Persada Investama) Guntur Putra terhadap Kontan.co.id, Kamis (1/2).

Guntur menjelaskan, hal itu diprediksi bisa jadi terjadi oleh sebab itu berkaca dari indeks reksadana campuran yang dimaksud naik 0.54% pada pekan terakhir Desember 2023. Sehingga kenaikan yang disebutkan diprediksi akan berlanjut pada tahun ini. 

Selain itu, Guntur mengungkapkan bahwa kinerja reksadana campuran juga akan didukung oleh beberapa faktor di tempat antaranya yaitu, fleksibilitas alokasi aset, peningkatan kinerja saham sektor infrastruktur juga barang baku, lalu penurunan suku bunga obligasi.

Dia menjelaskan, reksadana campuran merupakan reksadana yang digunakan menempatkan dananya ke berbagai jenis aset, seperti saham, obligasi, kemudian pangsa uang. Reksadana campuran memiliki risiko juga kemungkinan imbal hasil yang tersebut beragam, tergantung pada komposisi aset yang digunakan dipilih. 

“Sehingga reksadana campuran cocok untuk penanam modal yang ingin melakukan diversifikasi aset kemudian menyesuaikan dengan kondisi pasar,” ujar Guntur.

Sementara itu, beliau menuturkan, reksadana pendapatan masih diprediksi kinerjanya juga akan bertumbuh positif serta naik 10% pada tahun ini, sebab jenis reksadana ini mempunyai risiko yang digunakan lebih banyak rendah daripada reksadana saham. Meski prospek imbal hasilnya lebih tinggi rendah. 

“Untuk itu, reksadana pendapatan tetap memperlihatkan cocok untuk penanam modal yang tersebut mencari pendapatan tetap memperlihatkan kemudian nilai pembangunan ekonomi yang mana stabil,” kata dia.

Di samping itu, Guntur menyebutkan bahwa reksadana pendapatan masih memiliki proyeksi return sekitar 6%-6.5% di tempat tahun 2024. Adapun beberapa faktor yang mengupayakan kinerja reksadana pendapatan masih adalah,  permintaan yang dimaksud tinggi dari pemodal asing, penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia, lalu peningkatan rating utang Indonesia.

Selain itu, beliau mengungkapkan bahwa di area tahun ini, prospek penanaman modal reksadana cukup baik, dibandingkan dengan tahun-tahun pemilihan sebelumnya. Pasalnya, pada tahun pemilihan 2024, secara keseluruhan kondisi lingkungan ekonomi di dalam cukup positif serta secara fundamental perekonomian di area Indonesia juga masih terbilang baik.

”Bisa dilihat dari neraca perdagangan kita yang mana surplus, tingkat naiknya harga juga masih relatif terjaga, dan juga pertumbuhan ekonomi yang cukup stabil,” kata Guntur.

Menurut dia, tahun ini merupakan tahun opportunity untuk bursa modal, sehingga pihaknya berharap kinerja perekonomian juga turut menunjang bursa modal yang tersebut secara tiada segera akan berimbas positif dalam kinerja reksadana.