Tahu Lolor dari Masbagik Lombok Timur, Namanya Unik Bikin Penasaran

Tahu Lolor dari Masbagik Lombok Timur, Namanya Unik Bikin Penasaran

Melex.id – Mataram – Di Kota Mataram Lombok, selama ini dikenal tahu AbianTubuh dalam Cakranegara Selatan juga tahu Kekalik dalam Kelurahan Tanjung Karang Kecamatan Sekarbela. Kedua tahu ini disebut sesuai selama kampung para pembuatnya. Tahu Abian Tubuh yang sering dijadikan oleh-oleh dari Lombok serta tahu Kekalik sering jadi pilihan untuk konsumsi warga sehari-hari.   

Selain kedua tahu itu, ada yang mana baru, tahu Lolor, dalam Kota Selong kemudian sekitarnya dalam Kabupaten Lombok Timur. Mantan Bupati Lombok Timur Sukiman Azmi memperkenalkan tahu lolor kepada anggota Tim Monev serta Akselerasi KEK Pariwisata Taufan Rahmadi.

“Kami berbicara ringan tentang dunia pariwisata dan juga kuliner, menyampaikan ke saya tentang nikmatnya Tahu Lolor Masbagik, jujur ini bikin saya penasaran untuk mencobanya,’’ kata Taufan Rahmadi.

Nah, sejak lima tahun terakhir ini pada Lombok Timur dikenal adanya Tahu Lolor. Kata “lolor” berasal dari bahasa Sasak artinya otak (sapi). Tahu ini dibuat oleh Hamdan, 52 tahun, alias Amak Andam, seseorang bekas pekerja pabrik minyak goreng Sumber Ampenan.

Tahu Lolor dari Lombok Timur (Dinana Hosyifati)

Rasanya mirip otak sapi

Kenapa disebut tahu Lolor? Ia mengatakan bahwa tahu buatannya yang rasanya seperti otak sapi.

Pedagang tahu antarpulau pada Kota Selong, Lombok Timur, Dinana Hosyifati, mengatakan, bagaimanapun juga beberapa hari di dalam simpan masih lembut, renyah dan juga bukan keras. Dia sehari-hari mengirimkan 150 boks masing-masing berisi delapan tahu ke Sumbawa Besar.

Amak Andam juga mengutip tahu buatannya ini dinilai orang seperti lolor (otak). ‘’Oleh orang pembelinya disebut lolor dikarenakan seperti otak. Rasanya lembut tak keras. Kata mereka itu rasanya manis,” ujarnya kepada Tempo, Senin, 6 November 2023. Setelah disimpan beberapa hari, apabila disiram air hangat maka akan seperti tahu yang dimaksud baru dibikin.

Amak Andam mengatakan, perdagangan rata-rata per hari Rp 5 jt untuk 120 papan yang mana masing-masing berisi 100 biji. Satu papan dia jual Rp 60 ribu.  

Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah Kabupaten Lombok Timur Muhammad Nursandi mengatakan Tahu Lolor Masbagik menjadi bagian dari yang tersebut sangat unik serta menarik. Masyarakat selalu punya cara buat bangkit serta mem-branding usahanya, padahal tahu sebenarnya hal yang biasa. “Tapi ketika namanya Tahu Lolor orang akan merasa tergoda seperti apa sih rasa dari Tahu Lolor itu,’’ ucapnya.

SUPRIYANTHO KHAFID

Wisata Syariah Taman Surga Rinjani di dalam Sembalun Lawang, Lombok Timur, Nikmati Alam Sambil Seruput Kopi

Sumber : Tempo.co